POLISI NEWS | JAKARTA. Analis kebijakan publik dan pemerhati sosial, Nasky Putra Tandjung menyambut positif dan mendukung penuh langkah Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi Suheri beserta jajarannya membentuk komunitas ‘Ojol Kamtibmas’ dalam rangka menjalin sinergitas kolaborasi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah Jakarta dan sekitarnya agar kondusif, damai dan sejuk.
Gagasan dan terobosan baru itu, kata Nasky, Dinilai telah membawa wajah baru kepolisian yang presisi, humanis, dan dekat dengan kebutuhan masyarakat. “Menurutnya, Ide tersebut berangkat dari semangat Polri untuk masyarakat. Polri kini tidak lagi sekadar penegak hukum, tetapi juga perpanjangan tangan Polri yang merangkul, mendengar, dan melayani masyarakat. Publik melihat perubahan nyata itu dan ini menjadi modal penting membangun citra positif Polri kedepannya,” kata Nasky dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, pada Selasa (30/9/2025).
Selain itu, Alumnus Indef School of Political Economy (ISPE) Jakarta Nasky menilai, Bahwa program komunitas “Ojol Kamtibmas” merupakan inovasi baru serta langkah konkret Polda Metro Jaya yang diharapkan mampu menyentuh langsung kebutuhan riil situasi dan kondisi masyarakat di lapangan.
“Publik menilai program komunitas ‘Ojol Kamtibmas’ sangat edukatif, humanis, dan inovatif. Program ini lahir dari aspirasi masyarakat yang ingin pelayanan Polri yang humanis, proaktif, dan solutif. Inilah semangat Polri Presisi yang benar-benar ingin dirasakan oleh masyarakat Jakarta dan sekitarnya,” tegasnya.
Oleh sebab itu, Ia menambahkan, aspirasi, kritik, dan saran dari masyarakat merupakan hal penting dalam negara demokrasi. “Justru kritik adalah vitamin bagi pembuat kebijakan, dalam hal ini Polri. Dengan begitu, setiap kebijakan bisa dikaji secara menyeluruh dari berbagai sudut pandang secara objektif dan konstruktif,” ujarnya.
Selanjutnya, Founder Nasky Milenial Center mengatakan, Polri dan Ojol adalah wajah pertama sinergi komunikasi yang bersentuhan langsung di lapangan dengan masyarakat. Maka, Polri diharapkan mampu mentransformasi sikapnya dalam mengedukasi masyarakat. “Ini mencerminkan simbol kedekatan, keramahan, dan empati. Itu yang dihadirkan Polda Metro Jaya melalui komunitas Ojol Kamtibmas,” ucapnya.
Kendati demikian, Ia menekankan agar program ini dibarengi dengan edukasi dan sosialisasi pelayanan publik bagi anggota Polri dan komunitas ojol Kamtibmas di lokasi yang sudah ditentukan. “Ia juga menekankan agar kehadiran Polri tidak boleh hanya saat razia, tetapi juga hadir aktif memberikan edukasi, arahan, bahkan motivasi bagi pengguna jalan dan masyarakat di wilayah kerjanya,” jelasnya.
Oleh karenanya, sebagai bagian dari elemen masyarakat sipil (civil society), kami mendukung penuh program komunitas “Ojol Kamtibmas” yang digagas Polda Metro Jaya tersebut. Publik melihat ini upaya dan semangat baru Polda Metro Jaya dalam melibatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban serta menjadi langkah strategis untuk membangun budaya tertib dalam berlalu lintas di jalanan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menggandeng puluhan pengemudi ojek online di sekitaran Gambir, Jakarta Pusat, pada Jumat (26/9/2025). Para pengemudi Ojol diminta ikut menjaga keamanan jalanan Jakarta dan melaporkan tindak kriminal ke polisi.
Wakil Kepala Polda Metro Jaya, Brigadir Jenderal Dekananto Eko Purwono mengatakan, komunitas Ojol kini menjadi mitra strategis kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Dia menuturkan, ide ini merupakan komitmen Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Asep Edi Suheri.
Jurnalis| Redaksi