Ultah di Grahadi Ormas Remaja : Budayakan Tabayun, Jangan Termakan Framing Serangan Politik

Nasional142 Dilihat
banner 468x60

POLISI NEWS | JAWA TIMR. Riuh pemberitaan tentang acara Ulang tahun Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Pawarawangsa yang diframing tidak menerapkan Prokes oleh beberapa media dikomentari oleh Koordinator Relawan Milenial Aswaja Banyuwangi (Remaja) Edi Hermanto.

Menurut Edi, acara tersebut jelas merupakan inisiatif birokrasi di lingkaran Pemprov Jatim sebagai ucapan selamat atas hari spesial ibu Gubernur dan kurang tepat bila itu diframing sebagai pesta melainkan tasyakuran biasa karena hanya melibatkan internal birokrasi.

banner 336x280

“Sudah jelas pengakuan Sekda, jika kita semua mau bertabayun. Pertama acara itu bukan inisiatif ibu Gubernur maupun wakil Gubernur, ini murni surprise dari birokrasi kepada pimpinannya tanpa sepengetahuan Ibu Khofifah dan Mas Emil Dardak, kedua ini bukan pesta namun tasyakuran bisa dilihat dari yang hadir hanya internal saja, soal penyanyi Katon, memang itu temannya Sekda, kan wajar kalau diundang menjadi bagian surprise. Ketiga saya menilai ada oknum yang sengaja datang ke acara jelas seperti bertendensi mengambil angle gambar yang sekiranya sesuai dengan niat serangan politik tertentu, apalagi videonya hanya potongan-potongan. Tidak utuh dari awal sampai akhir. Kalau diteliti sebenarnya terlihat semua juga bermasker.” tandasnya tegas.

Ia juga ingin mengajak masyarakat untuk bijaksana dan bertabayun dulu melihat perihal ini. Jangan sampai karena salah sangka, akhirnya kita mengabaikan kinerja gubernur Khofifah selama ini. Khofifah dan Emil dalam mengejar target pemulihan ekonomi pada masa pandemi patut diapresiasi dan menjadi salah satu yang terbaik.

“Disaat beberapa provinsi lainnya tengah berjibaku dengan pemulihan ekonomi dalam situasi pandemi, Mei 2020 Ibu gubernur dan wakil gubernur sudah mengumandangkan penggenjotan ekonomi New Normal dan hasilnya saat ini Jawa Timur menjadi provinsi yang leading serta relatif stabil dibanding Provinsi lainnya,” tegas Edi Hermanto.

“Ini jelas framing, judulnya saja ulang tahun Gubernur dan Wagub. Padahal ulang tahun Wagub masih esok harinya. Kalau itu ulang tahun wagub yang jelas Arumi Bachsin juga hadir namun faktanya tidak hadir kan. Kalau itu acara Gubernur putra-putri pasti hadir semua, namun tidak terlihat. Jadi kan sudah jelas semuanya memang sengaja di framing menjadi serangan politik.

Di sisi lain, Edi menilai reaksi publik atas beredarnya video tersebut juga wajar. Karena suasana covid 19 masih jadi musibah bagi semua masyarakat. Jangan sampai ada lonjakan covid19 karena acara.

Acara yang diinisiasi birokrasi harus dievaluasi, jangan sampai niat baik OPD memberi surprise kepada pimpinannya berada dalam ruang dan waktu yang tidak tepat dalam masa pandemi sehingga mengorbankan nama baik pimpinan orang nomor satu di Jawa Timur. Momen kemaren harus menjadi evaluasi Birokrasi.

Desember 2020 kemarin Provinsi Jawa Timur mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo karena kemampuannya dalam menyesuaikan kebijakan ekonomi new normal di tengah pandemi.

“Ada 2 provinsi yang sangat mampu melewati krisis ekonomi di tengah pandemi ini yakni provinsi Jawa Timur dan provinsi Sulawesi Selatan, ini kado terbaik bagi HUT Jatim ke 75,” ucap Presiden Jokowi pada penghujung 2020 lalu.

Selain itu Pemprov Jatim mendapat Kinerja Tertinggi Pemerintahan Daerah atas Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) Tahun 2019-2020 dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) dari Kementerian Dalam Negeri.

Tim Liputan Jawa Timur | H / ADL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *