POLISI NEWS | LEBAK. Terkait pembangunan peningkatan jalan rabat beton yang di laksanakan di Kp, Kayang Bandung, diduga tidak sesuai Spek. Pasalnya tampak dari muka jalan rabat beton yang kasar serta timbul kerikil pada permukaan, sehingga patut di duga komposisi paduan semen dan pasir yang kurang maksimal.
Proyek yang menelan biaya sebesar Rp. 300.000,- (Tiga Ratus Juta Rupiah) ini, bersumber dari Dana Desa dengan diameter panjang 462 x 2,50 x 0,15 m
Dari hasil pantauan awak media di lapangan, tampak jelas fisik rabat beton sangat berbeda dengan fisik beton pada umumnya, sehingga patut di duga Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) dan di duga minimnya pengawasan dari pihak PDTI sehingga hasil fisik terkesan asal-asalan.
Selanjutnya, menurut keterangan TPK, mengaku sudah melaksanakan sesuai arahan dan Petunjuk Tekhnis (Juknis) di konfirmasi awak media via chat WastApp Rabu, 17/7/2024.
Ini keterangan Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) yang di terjemahkan,”Ia betul saya TPK nya, dan saya sudah melaksanakan pekerjaan sesuai aturan,”ujar Mupid.
“Dan pada saat pelaksana’an di dampingi PLD setempat,”imbuhnya.
Lanjut,”Yang mengerjakan juga masyarakat Rt/RW setempat kang, suruh pakai split, pakai split,”jelas Mupid.
“Bahkan PDTI pun memantau hasil kegiatan fisik tersebut,”pungkasnya.
Lalu sebagai bentuk penyeimbang awak media meminta tanggapan dari Kepala Desa setempat (Abdul Muhyi) di hari yang sama. Ini tanggapan Kades Situregen via voicenote WastApp.
“Terkait fisik mah koordinasinya dengan TPK sesuai atau tidaknya dengan TPK.”ujar Kades.
Lanjut,”Ketika hasil sertifikasi dari pada OPD nya dengan Stekholder yang berwenang di situ, “tambahnya.
“Kalau sesuai atau tidaknya di situ penilaiannya, kalau saya kan bukan ahlinya, ada PDTI, MTD, ada pihak Kecamatan, klau tidak sesuai itu apa adanya.”tutup Kades.
Namun apapun dalihnya, jika rabat beton di aduk menggunakan molen manual, tentu tidak akan terdeteksi berapa Kualitas standarisasi semestinya, terbukti tampak secara kasat mata, fisik tidak terlihat ukuran yang seharusnya mencapai K 250.
Berbeda halnya dengan kualitas Beton yang menggunakan mixer, yang bisa di lihat dari surat jalan pembelanja’an /order. Sumber berita DDN
Junarlis | Dani sinar alam