POLISI NEWS | LEBAK, Setelah ramainya di pemberitaan media online masalah bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) yang diduga buku tabungan dan uang bantuan PIP telah digelapkan oleh oknum guru Sekolah Dasar Negri ( SDN ) 2 Cisimet, Desa Cisimet Raya, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak-Banten Sabtu (9/11/2024).
Para wali murid/orang tua siswa/i dipanggil ke sekolah diduga tanpa diberikan surat panggilan resmi, dan wali murid pun bingung ada apa sekolah memangil para wali murid untuk datang ke sekolah.
Setelah wali murid berkumpul di sekolah pihak guru membahas perihal kurikulum terkait pelajaran di sekolah, akan tetapi pada akhir acara, sebagian wali murid/orang tua siswa/i di panggil ke ruangan guru untuk membahas terkait bantuan PIP siswa yang tak kunjung cair.
Menurut hasil investigasi awak media di lokasi dari orang tua siswa/i inisial N mengatakan,
“Iya saya dan beberapa wali murid yang lainnya di panggil ke ruangan guru, di dalam ruangan guru kami dijelaskan oleh Masrudin selaku operator sekolah dan membahas terkait bantuan PIP anak-anak kami yang tak kunjung cair, katanya buku tabungan milik anak- anak kami ada di sekolah dan katanya kosong tidak ada isinya, dan akan diajukan kembali. ucapnya.
Lanjut N, “Para orang tua siswa/i katanya terkait buku tabungan yang disimpan di sekolah itu sudah atas persetujuan ibu-ibu, padahal pada faktanya kami pun tidak pernah mempersetujui masalah buku tabungan yang di simpan di sekolah. Saya dan wali murid yang lainnya nanti hari Senin diminta datang kembali ke sekolah untuk pembahasan terkait PIP, yang kebetulan di acara tadi Komite tidak ada hadir,” lanjutnya.
“Jika memang uang bantuan hak anak kami memang ada beserta buku tabungannya tolong segera di bagikan, karena siswa sangat benar – benar membutuhkan bantuan tersebut. Kami para wali murid pun sudah punya buktinya bahwa anak-anak kami itu masih mendapatkan batuan PIP, akan tetapi diduga bantuan anak kami tidak disalurkan oleh pihak sekolah,” harap N wali murid.
“Sementara di tempat yang sama Masrudin selaku operator sekolah mengatakan, “Untuk bapa/ibu jika ingin diajukan sendiri silahkan, dan dari situ belum sempat kami ajukan kembali, masalah buku tabungan siswa memang ada di sekolah, dan kenapa buku tabungan di pengang oleh kami, kan setiap pencairan pun kami selalu bertanya ke ibu-ibu ini buku tabungan mau di pegang sama siapa, mau di sekolah apa mau dipegang sama ibu-ibu.
Ibu-ibu sendiri yang mau buku tabungan disimpan di sekolah karena buku tabungan ini takut hilang. Kenapa buku tabungan tidak di berikan ke siswa karena masalahnya mau diajukan kembali, karena kami kasian kepada bapa ibu, jika memang ini akan diajukan sama bapa/ibu sendiri silahkan mudah-mudah uangnya masih ada, dan kami pun akan segera siapkan berkasnya untuk ke bank, karena bisa bapa/ibu juga ajukan sendiri. Yang kami lakukan hanya kolektif itupun kemapuan bapa/ibu, “ujar Masridin seperti membela diri.
Jurnalis |M Juhri