Rempang, Air mata Mu Adalah Air Mata Kami Juga

Nasional143 Dilihat
banner 468x60

POLISI NEWS | JAKARTA. Sekretaris Jenderal Barisan Kaum Muda (BARAKUDA) BaraJP Yozthin Thelik menyayangkan tindakan represif aparat negara kepada masyarakat pulau rempang, semestinya aparat bertindak sebagai mediator untuk melakukan pendekatan kekeluargaan dengan tokoh adat, tokoh pemuka agama, tokoh masyarakat dan karang taruna setempat, Selasa (19/9/2023).

Aparat melalukan tindakan represif itu sebetulnya mereka juga tidak tega melakuan hal itu, cuman karena tugas negara sehingga mau tidak mau, tega tidak tega, meraka tetap melakuan itu, karena ada perintah yang harus mereka laksanakan.

banner 336x280

Ini menjadi tanggungjawab dan Political Will pimpinan tertinggi institusi kepolisian, Menteri Investasi/kepala BKPM, Menteri ATR, Menteri Perindusterian, Kepala BPN Pusat, Gubernur Kepri, Kapolda Kepri, Walikota Batam dan kepala Otorita Batam bisa melakuan tindakan preventif sehingga tidak terjadi kericuhan seperti ini yang berakibat mengganggu roda perekonomian bangsa.

Kalau sudah terjadi sepeti ini maka, siapa yang harus bertanggung jawab? Kami sangat prihatin dan sedih melihat mereka (masyarakt rempang) harus berjuang dengan keringat, darah dan air mata, apalagi mereka harus tercabut dari akar sejarah tanah leluhur mereka.

Kami beraharp pemeritah harus segera mencari solusi yang arif dan bijaksana atas permasalahan ini, sehingga tidak ada yang tersakiti.

Kami menyampaikan seperti ini, karena kami ingin negara ini aman, dami dan utuh. Jika persolaan ini ditarik ke masalah asal usul dan sejarah perjalanan bangsa melayu maka, bisa menimbulkan konflik segregasi yang bisa membahayakan keutuhan NKRI.

Kami mengerti bahwa negara manapun membutuhkan investasi, mau itu negara berkembang atau negara maju. Jangan karena investasi, hubungan persaudaraan itu jadi tercerai-berai dan pada akhirnya meninggalkan catatan kritis bagi bangsa ini.

Semestinya pemerintah pusat, pemerintah daerah, aparat keamanan, investor dan para stakeholder yang ikut berkontribusi dalam perencanaan pengembang investasi itu, seharusnya mereka sudah memiliki beberapa opsi dan strategi, jika terjadi penolakan, perlawanan dan protes dari masyarakat setempat.

“Kami berharap secepatnya ada solusi terbaik bagi masyarakat rempang, karena mereka tersakiti, kami juga ikut merasakan sakit itu, itulah esensi dari Bhineka Tunggal Ika, “ujar Sekjen BARAKUDA BaraJP Yozthin Thelik.

Jurnalis | Agus | Eneng

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *