Puskesmas Wanakerta Apresiasi Gerak Cepat Desa Untuk Melaporkan Kasus DBD Di Lingkungan Desa

Nasional319 Dilihat

POLISI NEWS | KARAWANG. Puskesmas Wanakerta Kecamatan teluk Jambe Barat, kabupaten Karawang. Apresiasi adalah gerak cepat dari desa untuk melaporkan kasus DBD di lingkungan desanya kepada Puskesmas Wanakerta, Selasa (27/06/2023).

Kepala Puskesmas Wanakerta drg Veronica Maulana, MKM, Ketika di wawancara di kantor ruang kerja nya mengatakan, “Di wilayah kami sampai Juni ini akhir Juni ada 10 kasus itu 4 ada di satu Desa Mekarmulya, 2  ada di Wanasari dan sisanya tersebar di Desa lain itu jadi sepuluh kasus dari keseluruhan di kabupaten Karawang itu data saya tahu itu 577 dan 10 ada di desa kita,”kata Veronica.

Lanjut Veronica, kasus demam berdarah di Desa saya satu desa ada yang meninggal dunia itu menjadi PR buat kita bahwa sakit DBD punya masa kritis ini justru awalnya enggak panas dan singkat kata kami mendapatkan informasi pasien ini pulang paksa terus kemudian panas lagi dan tidak tertolong,”ijarnya.

Sambung ia pada 14 Juni mendapat laporan itu langsung masuk ke saya dari Kepala desa, bahwa ada dua anak yang sakit DBD, karena penyakit ini yang berhubungan dengan lingkungan maka harus cepat tindak lanjut nya, Akhir kita datang ke lokasi tempat pasien itu kemudian memeriksa kondisi lingkungannya kemudian dikumpulkan warga sekitar untuk diidukasi. Karena penyakit DBD sudah ada di dekat mereka maka mereka harus melakukan beberapa kegiatan atau tindakan untuk melakukan menguras, menutup, mengubur (3M) barang barang bekas secara serentak.

Lebih lanjut Veronica mengatakan, “Karena dari hasil pemeriksaan jentik nyamuk dari 40 rumah itu ada yang jadi jentik nyamuk sehingga kita samakan 3M dulu, setelah itu besok kita laksanakan poging alatnya dari kami dan bahan bahan dari desa. Dengan melaksanakan poging di sekitar 40 rumah itu, tapi sangat disayangkan malamnya ada kabar yang sakit meninggal usia (10),”jelasnya.

Ia pun menambahkan, “Kalau yang sakit 10 orang ada 1 orang yang meninggal, sebenernya bukan poging nya yang harus kita utamakan yang saya apresiasi adalah gerak cepat dari desa untuk melaporkan kasus DBD ini kemudian tim puskesmas yang terdiri dari Surpelem, Promkes, dokter fungsional kami datang langsung ke lokasi langsung periksa lingkungan. Kemudian warga juga masih mau diidukasi dan masih mau koperatif dengan apa yang kita sarankan mereka semua melakukan 3M karena 3M itu yang paling efektif, karena kalau pogging hanya nyamuk dewasa sedang yang kita banyakan adalah yang mulai dari jentik menjadi nyamuk muda, nyamuk dewasa dan kemudian dia bisa mengambil darah pasien untuk melihat apakah dari gigitan nayamuk mengandung virus berbahaya,”ucapnya.

Ia berharap karena DBD ini penyakit yang berhubungan dengan lingkungan maka biasa kan untuk setiap rumah tangga itu untuk rajin membersihkan rumah, kemudian setiap kita melakukan 3M itu seminggu sekali harus di lakukan, karena sekarang musim kita ini sekali panas banget tiba tiba hujan nanti panas lagi, nah kondisi perubahan cuaca ini lah yang membuat nyamuk nyamuk ini senang untuk hidup jadi kita untuk memutus mata rantai hidup nya nyamuk adalah dengan cara 3M tadi,”pungkasnya.

Jurnalis | Asman S

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *