POLISI NEWS | LEBAK.Ratusan juta rupiah bahkan miliaran rupiah angaran program Sistem Penyediaan Air Bersih (SPAM) untuk rakyat Lebak tidak bermanfaat bagi masyarakat.
Karena proyek SPAM tersebut airnya tidak mengalir. Pasalnya proyek ini dikerjakan asal-asalan oleh oknum mafia proyek sebut berinsial PE.
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) adalah sistem yang menyediakan air bersih untuk masyarakat. SPAM meliputi proses penyediaan air minum mulai dari perencanaan sumber air baku hingga distribusi air minum ke masyarakat.
Hasil pantauan awak media di lokasi Desa Cibeureum Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak Banten menemukan proyek SPAM yang mangkrak tidak menghasilkan air untuk masyarakat. Karena dikerjakan dengan ngirit biaya untuk mendapatkan untung besar.
Masyarakat penerima manfaat dari proyek SPAM akan menghasilkan air namun apa daya air mereka harapkan tidak mengalirkan. Pengerjaan proyek yang asal asalan mengakibatkan pipa pipa tergeletak di luar dan tidak ditimbun oleh tanah
Menurut BD warga Cibeureum mengatakan, “Harunya pipa SPAM mengikuti ke seimbangan tinggi dan turunnya tanah agar air mudah mengalir, “paparnya
Harapan kami selaku penerima manfaat kepada pihak pelaksana proyek SPAM harus bertanggung jawab dan harus memperbaiki kembali jangan ditinggalkan begitu saja karena ini mengunakan uang negara bukan milik pribadi (PE).
Lajut BD, “Tapi yang kalian kelola ini adalah uang rakyat maka harus diterima manfaatnya bagi rakyat. Bukan dijadikan ajang korupsi. Pelaksana proyek ingat pak, kami ini masyarakat kecil tidak ingin nama kami disalahgunakan oleh insial PE, percuma kami mendapat SPAM tidak ada airnya. Hampir semua masyarakat mendapatkan kurang lebih 100 unit. Namun air tidak mengalir tidak ada airnya,”ujarnya.
Jika pihak pelaksana proyek SPAM tidak siap memperbaiki kembali sampai menghasilkan air bersih untuk masyarakat Cibeureum, dalam waktu dekat akan melaporkan pelaksana SPAM ke pihak aparat penegak hukum Polda Banten.
BD selaku masyarakat merasa mengatakan, “Saya sangat kecewa terhadap proyek SPAM yang dijadikan ajang mencari keuntungan pribadi tak memikirkan kerugian uang negara yang didapat dari rakyat seperti kami,” pungkasnya.
Jurnalis | Dani Saeputra