Proyek Jalan Amri Menuai Protes, Warga : Terkesan Asal – asalan Dan Diduga Korupsi

Banner, Nasional557 Dilihat

POLISI NEWS | MEMPAWAH. Telan dana hingga delapan milyar lebih, rekonstruksi jalan Amri menuai kritikan diberbagai kalangan, terutama warga sekitar.

Pasalnya, proyek jalan yang menghubungkan desa Sungai Burung dan Parit Bugis Kecamatan Segedong yang dilaksanakan oleh CV. Persada itu, disebut warga sekitar tidak profesional, mulai dari penggunaan material yang Low Quality hingga mekanisme pengerjaan yang asal jadi.

Mansyur, salah seorang warga desa Parit Bugis menuturkan ketidakpuasannya terhadap pelaksanaan proyek tersebut.

“Untuk batu yang digunakan apakah memang harus menggunakan batu dengan spesifikasi seperti yang dilapangan itu, kalau memang benar saya minta Rancangan Anggaran Biaya nya saya mau lihat,”tuturnya.

Tak hanya itu, Mansyur juga menyebutkan bahwa mekanisme pengerjaannya sembrono sehingga mengurangi kualitas dari pembangunan tersebut.

“Asal-asalan, lihat saja itu batu pasang nya sudah banyak patah, ini kan akibat dari kelalaian pengawasan sehingga pengerjaannya asal-asalan tanpa memperhatikan mutu,” pungkasnya.

” Dalam pekerjaan ini membuat saya curiga ada indikasi atau diduga korupsi, ketika saya menanyakan terkait lebarnya jalan tersebut, dari titik awal jalan amri desa sui burung itu sebesar 4 meter sampai batas desa parit Bugis, sedangkan batas ujung desa sui burung sampai Desa Parit Bugis di kecilkan hanya 3,5 meter. Alasan pekerja tersebut ketika saya tanya, dananya tidak cukup Karna penimbunannya lebih banyak,”ungkap Mansyur.

“Terus gorong-gorong tersebut ada yang pecah, langsung di timbun dengan tanah dan batu oleh pekerja,”tambahnya.

Beda halnya dengan salah seorang warga kabupaten Mempawah, Hendy Pratama yg mengatakan bahwa ada dugaan kongkalikong antara dinas terkait dan kontraktor.

“Mungkin mereka ada ikatan batin antara kontraktor dan orang dinas, sehingga sejumlah proyek dari PUPR Mempawah dengan nilai fantastis dugaannya dikelola oleh kontraktor yang sama meskipun perusahaan berbeda, mungkin jika saya bilang monopoli kurang tepat, tapi ya dugaannya begitu adanya,” cecarnya.

Dilain pihak, direktur CV. Persada ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp alih alih menjawab malah seperti orang ketakutan dan memblokir kontak wartawan.

Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek tersebut saat ingin dikonfirmasi di bidang Bina Marga PUPR Mempawah pada jum’at (08/11/2024) tidak berada ditempat.

Jurnalis | Rizal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *