POLISI NEWS | SECANGGANG. Suasana kian memanas menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) calon bupati dan wakil bupati di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, 27 November 2024 mendatang.
Beragam cara dilakukan masing-masing Pasangan Calon (Paslon) untuk memenangkan hati masyarakat pada hari H alias hari pencoblosan.
Namun, ada juga beberapa oknum yang menggunakan cara-cara tak lazim atau kotor untuk menjelekkan salah satu paslon.
Seperti halnya yang terjadi di Desa Tanjung Ibus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Spanduk kecil milik paslon Syah Afandin – Tiorita Br Surbakti (Satria), dibentuk seperti “Pocong” dan di gantung di pohon mangga milik warga sekitar.
Kejadian ini pun direkam warga dalam bentuk video berdurasi lebih satu menit, dan beredar viral di media sosial khususnya Facebook.
Warga setempat yang melihat peristiwa itu langsung menurunkan spanduk yang dibentuk mirip pocong itu dari atas pohon yang di gantung menggunakan tali.
“Entah gak tau bang,” ujar seorang pria di dalam video yang menjawab pertanyaan waga lainnya siapa yang melakukan hal itu.
“Kalau dirusakin gakpapa gitu. Rusakin campak gak nampak gakpapa. Soalnya orang yang ngomong makanya aku datang,” sambungnya.
Pria itu pun bergegas langsung membongkar spanduk Satria yang dibentuk mirip pocong. Ternyata isi di dalam spanduk itu, batang tebu yang sudah diperas.
“Astaghfirullah,” ucap pria.
Sedangkan itu, Juru Bicara Paslon Satria, Surkani mengecam keras tindakan oknum yang melakukan hal tersebut.
“Ini mainnya sudah membabi buta. Dan soal spanduk Satria yang kecil yang dibungkus seperti pocong, kami minta Bawaslu lebih sigap, dan jangan musti ada laporan baru bergerak. Dan kalau udah viral dikejar itu siapa yang melakukan,” ujar Surkani, Rabu (6/11/2024).
“Ini harus diusut dan mohon pihak gakkumdu untuk menyikapi. Usut tuntas,” sambungnya.
Pria yang juga Sekretaris DPD PAN Langkat ini meminta, jangan ada black campaign atau kampanye hitam.
“Jangan menyebarkan fitnah, maksudnya kalau mau berdebat bawa ke tengah sesuai visi dan misi. Agar masyarakat cerdas, pintar, dan ada pilihannya. Gak mesti juga Satria dipilih, kalau ada yang terbaik silahkan, bebas memilih. Dan jangan mencaci maki,” tutup Surkani.
Jurnalis|Muslim Yusuf