Pihak Terkait Harus Segera Data Pengelola Wisata di Waduk Karian

Lakukan Pembinaan, Khususnya Bidang Keselamatan Wisata Air

Nasional279 Dilihat

POLISI NEWS | LEBAK. Menyikapi maraknya pemberitaan adanya korban jiwa akibat kecelakaan kerja di area objek vital dan mega proyek bendungan terbesar ketiga di Indonesia, yakni bendungan Karian, yang sebagian masyarakat umum mengira korbannya adalah wisatawan waduk Karian, salah seorang penggiat wisata di Kabupaten Lebak, Arya Megantara menyatakan hal tersebut harus menjadi perhatian serius dari semua pihak terkait.

“ Kami turut prihatin dan berduka atas kejadian yang tidak diharapkan oleh semua pihak ini. Hal ini harus segera menjadi perhatian pihak terkait, khususnya yang ada di Kabupaten Lebak, bagi pengelola wisata juga hal ini harus menjadi pelajaran agar peristiwa seperti bisa dicegah jangan sampai terjadi kepada masyarakat umum dan wisatawan,” ungkap pria yang akrab disapa Kang Mega ini, kepada awak media, Jumat (19/7/2024).

Ditegaskannya, upaya dari pihak terkait itu adalah minimal melakukan pendataan bagi semua pengelola wisata yang ada di waduk Karian dan melakukan pembinaan, bukan hanya dari sisi promosi tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah dari sisi keselamatan bagi para pengunjung wisata, khususnya wisata air yang mempunyai resiko cukup besar.

“ Kita tidak bisa memungkiri dan mencegah dari antusiasme masyarakat yang berkunjung ke wilayah genangan waduk Karian yang saat ini menjadi tempat tujuan wisata baru, bukan hanya dari Kabupaten Lebak, tetapi juga dari luar kota bahkan mancanegara. Potensi ini harus diarahkan dan dibina agar selaras dengan program pemerintah dan sesuai dengan tujuan dari adanya Waduk Karian itu sendiri, yakni salahsatunya untuk pariwisata,” ujarnya.

Saat ini menurutnya , belum ada sentuhan, pendataan dan pembinaan dari pihak terkait secara langsung. Mau seperti apa ke depanya dan apa saja program pemerintah yang akan dilaksanakan atau yang mau dibangun di wisata waduk Karian yang berkaitan dengan wisata. Terkesan pengelola yang ada berjalan sendiri sendiri tanpa ada road map yang jelas untuk jangka panjang kedepannya.

“Prioritasnya adalah keselamatan, kita harus melihatnya dari sisi kemanusiaan juga. Sampai saat ini pengunjung wisata waduk Karian sudah terbilang cukup ramai, tidak hanya satu lokasi atau satu titik, banyak titik yang perlu diperhatikan unsur keselamatannya,” tutur ketua kelompok sadar wisata atau Pokdarwis desa Pasirtanjung ini.

Urusan keselamatan ini, lanjut dia, bukan hanya SDM nya tapi juga peralatan dan perlengkapannya, seperti alat keselamatan, pelampung dan perahu rescue, mantap lagi kalau ada perahu patroli dari pihak terkait dalam hal ini pihak balai besar, PU, Pemprop, Pemkab Lebak, aparat kepolisian,TNI, dinas pariwisata, dinas perhubungan ,BPBD dan Tim SAR.

“ Harus diingat oleh kita semua, bahwa keberadan objek vital dan mega proyek waduk terbesar ketiga di Indonesi ini, luas genanganya hampir 1900 hektar, meliputi 4 kecamatan dan banyak desa, dengan volume air tidak kurang dari 500 juta kubik air ini, keberadaanya harus sesuai dengan tujuan dan perencanaannya, bisa membawa manfaat positif bagi masyarakat sekitarnya yang berdampak, tentunya juga bisa menjadi sumber PAD bagi Kabupaten dan PADes bagi desa- desa di sekitar Waduk Karian apabila dikelola dan dibina dengan baik oleh pihak terkait sesuai harapan dari masyarakat pengelola wisata yang ada,” pungkasnya .

Jurnalis | Dani Saputra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *