Perum Bulog Sub Drive Karawang Kebut Pengadaan Beras Buat Bantuan Pangan 

Nasional136 Dilihat

POLISI NEWS | KARAWANG. Kepala Perum Bulog Sub Drive Kabupaten Karawang Jawa Barat melalui Bidang Humas Ahmad Firdaus menyampaikan bahwa terkait pengadaan beras sudah mulai berjalan.

Humas Perum Bulog Sub Drive Cabang Karawang Ahmad Firdaus mengatakan, terkait pengadaan Alhamdulillah sudah berjalan harga juga sudah mulai masuk dengan harga pembelian pemerintah sekarang. Ada releksasi jadi beras nya itu Rp 11 ribu harganya.

“Jadi ada relaksasi dari pemerintah kalau bantuan awal nya kan harga Rp 9.950 ribu sekarang ada relaksasi ada penambahan jadi Rp 11 ribu per kilo untuk beras medium broken 20 % kemudian kalau untuk GKG nya itu Rp 7400 per kilo ,” kata Ahmad firdaus saat di wawancara oleh media polisi news Senin (29/04/2024)

Lebih lanjut Ahmad mengatakan, harga itu semua sudah sampai di gudang Bulog Alhamdulillah sekarang sudah berjalan dari total 10 gudang di Karawang dan Bekasi Alhamdulillah sudah jalan sudah ada realisasi.

“Untuk Kendal karena kan kita punya sepisifikasi yang harus di penuhi oleh temen -temen mitra mulai dari kadar air itu maksimal 14% broken nya maksimal 20% menirnya itu maksimal 2% nah itu Kendal si lebih ke kadar air, jadi kemarin banyak yang kita tolak akhirnya karena tidak sesuai sepisifikasi,” ucapnya.

Kadar airnya lebih dari 14%,15% gitu memang kan mayoritas mitra di Karawang itu teknologi pengeringan nya masih konvensional ya jadi belum semua nya punya Dryer yang menggunakan mekanikal pakai listrik atau pakai bahan bakar jadi rata- rata masih lantai jemur atau yang pengeringan konvensional lainnya itu yang jadi kendala.

“Tapi udah sampaikan bahwa kadar air sesuai sarat atau sepisifikasi yang diberikan oleh pemerintah itu kan harus 14% jadi mereka harus memenuhi itu kalau lewat dari 14% ya mohon maaf kita belum bisa terima karena kan seperti ketahui bersama beras medium yang kita serap itu kan memang akan kita simpan dalam waktu yang lumayan lama bisa sampai tiga bulan lebih,” ujarnya.

Kalau kadar airnya tinggi itu nanti ada perubahan di kualitas bisa kuning berasnya atau bisa parah nya itu bisa ngarempel karena diatas 14% tergolong masih basah berasnya. Belum beras itu masuk ke gudang kan ada pengecekan kualitas jadi pengecekan kadar airnya salah satu nya kadar air sebelum masuk ke gudang jadi kalau misalnya kadar airnya melebihi tidak kita terima.

“Kalau untuk tahapnya dalam satu rangkaian proses kalau kadar air itu kita minimal tiga kali sampai lima kali bisa nya, cuma kalau di laporan di administrasi tiga kali itu harus 14% maksimal. Kemudian dilakukan itu tadi pengecekan broken,menir terus kadar PH nya juga kita cek juga karena dari kadar PH kita bisa tahu ini beras lama atau beras baru itu jadi PH nya tinggi ya zat asam nya tinggi beras lama,” jelasnya.

Masih Firdaus mengatakan, Alhamdulillah metode pemeriksaan kualitas kita memang sudah komprehensif sesuai SNI juga jadi Alhamdulillah karena itu tadi karena barometer nya juga jelas kadar air segala macam jadi acuan kita juga kadar air harus sekian, broken sekian kalau di atas itu mohon maaf kita minta mitra kita kembalikan dulu minta mitra perbaiki.

“Kalau harapan kami kalau terkait pengadaan yang pasti kita berharap kita bisa mencapai target kuantum yang sudah di tentukan kemudian kita juga harapan kita kepada temen -temen mitra,” ucapnya.

Firdaus menambahkan, teman – teman petani juga kita open bisa mereka mau suplai berapapun bahkan ada kalimat seperti ini jika ada mitra atau para petani yang bawa 1 kilo pun ke gudang asalkan itu memenuhi kualitas kadar air, broken itu kita terima kita bayar hari itu juga Cas and Carry.

“Harapan temen -temen mitra juga bisa menjual berasnya ke Bulog untuk stock cadangan beras Pemerintah supaya bisa terpenuhi dan nantinya akan digunakan untuk program -program pemerintah seperti bantuan pangan, kemudian SPHP untuk meredam gejolak harga di pasar jadi kalau Karawang dan Bekasi punya stock yang cukup berarti kita kan bisa support program -program yang dilaksanakan oleh pemerintah,”pungkasnya.

Jurnalis | Asman Saepudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *