POLISI NEWS | KAB. BANDUNG. Pagelaran Pasanggiri Jaipongan Pusaka Lembur diwilayah Desa Nagrak, Kecamatan Cangkuang, Kab Bandung RT 01 RW 04. Dengan menampilkan 170 peserta jaipongan tunggal, rampak A, B dan C. Acara festival diadakan selama seminggu dan dibagi beberapa peserta. Mengingat situasi pandemi saat ini sanggar dibagi masing- masing daerah dibagi berapa kelompok, Minggu(11/4/202)
Ketua pelaksanan Rulli menyampaikan, sebagai panitia Pasanggiri Jaipongan Pusaka Lembur kita mengingatkan kepada para peserta dalam melaksanakan kegiatan terutama kepada perserta orang tua harus mengikuti peraturan protokol kesehatan yang sesuai peraturan pemerintah.
” Dengan adanya pandemi ini secara teknis agar bisa terlaksananya Pasanggiri Jaipongan, yang diadakan pertama kali dengan cara visual panitia menjaga terjadinya kerumunan, maka kita membentuk tim untuk pengambilan gambar ke sangar-sangar tim kami, di mana melaksanakan kegiatan pasanggiri tersebut tim kita meluncur dengan sesuai tugas masing- masing per sanggar untuk pengambilan gambar dibeberapa titik sampai hinga Rancaekek, Ciwidey di wilayah Kab.Bandung,” ujar Ruli.
Dra.Hj. Tia Fitriani anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Nasdem menyatakan “Disisi lain sebagai upaya melestarikan dan mengangkat budaya Sunda. Sebagai ajang silaturahmi antar kemunitas atau sanggar tari Kab. Bandung, umumnya di Jawa Barat. Sekaligus mengupayakan tingkatkan daya tarik bagi pariwisata berbasis komunitas dan budaya, ” katanya.
” Kegiatan ini didukung juga oleh Kab. Bandung dan Disparpud Kab Bandung, sampaikan budaya ini anak- anak terkecuali sudah melupakan seni budaya jaipongan pecak silat karena anak jaman now ini sudah mulai lupa dengan budaya suda sekarang ini sudah main Gadjet,” ujarnya Dra.Hj. Tia Fitriani anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Nasdem.
Harapannya bagi semua kalangan pencinta dan para seni budayawaan agar dapat melestarikan budaya jaipong kalangan anak-anak yang ada di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah karena budaya ini adalah warisan karuhun sejak dari dahulu hingga sekarang dan siapa lagi kalau bukan generasi muda sebagai penerusnya.
” Selaku warga masyarakat mudah – mudahan dapat membantu sosialisasi dengan edukasi apa yang kita bantu sesuai sasaran dengan yang membutuhkan. Mari kita berbagi jelang bulan suci ramadhan ini lebih banyak kegiatan sosial harus ada empati dan simpantik kepada yang membutuhkanya dan saling berbagi,” tutup Lusiana Santoso.
Tim Liputan | Yana |Saepudin/ Wandha