Panen Raya Tembakau Adakan Festival Lembutan Bansari ke-5 Diawali Dengan Kirab Tumpeng

Headline68 Dilihat

POLISI NEWS | TEMANGGUNG. Festival Lembutan Bansari ke-5 diawali dengan Kirab Tumpeng dan Tampah Cacak sebagai acara pembuka yang diikuti oleh seluruh warga Desa Mranggen Tengah, Kecamatan Bansari, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (1/8/2024).

Seluruh peserta kirab menggunakan pakaian adat jawa dan berjalan mengelilingi desa dengan panggung utama sebagai garis akhirnya. Kepala Desa Mranggen Tengah, Rohiman menjelaskan, bahwa tema pada tahun ini adalah “Sata Nara Kisma” yang memiliki arti kebanggaan masyarakat, yaitu para petani terhadap komoditas panen tembakau.

banner 336x280

“Sata itu tembakau, Nara itu kebanggaan dan Kisma itu para petani. Jadi petani masih punya kebanggaan dengan tembakaunya, meskipun sekarang kita alih dengan lembutan ini,” ujarnya.

Diadakannya Festival Lembutan Bansari ke-5 tersebut bertujuan untuk mengenalkan tembakau lembutan ke masyarakat luas sebagai produk asli dari Temanggung. Di samping itu, Rohiman juga menyatakan, bahwa lembutan dapat meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat Kabupaten Temanggung.

Festival Lembutan Bansari ke-5 tahun 2024 ini menggunakan konsep rumahan dengan target para pengunjung dapat membaur langsung dengan masyarakat yang berada di rumah. Selain kirab, juga akan dilakukan prosesi jamasan cacak atau tradisi menyucikan alat ngerajang tembakau sebelum digunakan.

Tidak hanya memamerkan seputar tembakau lembutan, festival ini juga menjadi ladang bagi para UMKM, khususnya UMKM Temanggung untuk mengenalkan produknya kepada pengunjung. Rohiman berharap dengan adanya festival ini akan berdampak positif terhadap perekonomian di Temanggung, khususnya Kecamatan Bansari.

“Harapannya, di tanggal 1, 2, dan 3 Agustus ini nanti untuk petani tembakau, untuk rekan-rekan yang mengharap lembutan, nanti akan semakin meningkat lagi untuk perekonomiannya,” pungkasnya.

Bansari ke-5 diawali dengan Kirab Tumpeng dan Tampa Boyong Cacak sebagai acara pembuka yang diikuti oleh seluruh warga Desa Mranggen Tengah, Kecamatan Bansari, Temanggung, Jawa Tengah, Seluruh peserta kirab menggunakan pakaian adat jawa dan berjalan mengelilingi desa dengan panggung utama sebagai garis akhirnya. Kepala Desa Mranggen Tengah, Rohiman menjelaskan, bahwa tema pada tahun ini adalah “Sata Nara Kisma” yang memiliki arti kebanggaan masyarakat, yaitu para petani terhadap komoditas panen tembakau.

“Sata itu tembakau, Nara itu kebanggaan dan Kisma itu para petani. Jadi petani masih punya kebanggaan dengan tembakaunya, meskipun sekarang kita alih dengan lembutan ini,” ujarnya.

Diadakannya Festival Lembutan Bansari ke-5 tersebut bertujuan untuk mengenalkan tembakau lembutan ke masyarakat luas sebagai produk asli dari Temanggung. Di samping itu, Rohiman juga menyatakan, bahwa lembutan dapat meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat Kabupaten Temanggung.

Festival Lembutan Bansari ke-5 tahun 2024 ini menggunakan konsep rumahan dengan target para pengunjung dapat membaur langsung dengan masyarakat yang berada di rumah. Selain kirab, juga akan dilakukan prosesi jamasan cacak atau tradisi menyucikan alat ngerajang (mengiris-red) tembakau sebelum digunakan.

Tidak hanya memamerkan seputar tembakau lembutan, festival ini juga menjadi ladang bagi para UMKM, khususnya UMKM Temanggung untuk mengenalkan produknya kepada pengunjung. Rohiman berharap dengan adanya festival ini akan berdampak positif terhadap perekonomian di Temanggung, khususnya Kecamatan Bansari.

“Harapannya, di tanggal 1, 2, dan 3 Agustus ini nanti untuk petani tembakau, untuk rekan-rekan yang mengharap lembutan, nanti akan semakin meningkat lagi untuk perekonomian masyarakat Petani Tembakau pungkasnya.

Jurnalis | Trimo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *