POLISI NEWS | LEBAK. Beredarnya video pelanggaran pemilu yang dilakukan pasangan Calon (PASLON) Hasbi Jayabaya dan Amir Hamzah menjadi ramai media online dan kanal Youtube. Bawaslu segera memanggil calon Bupati tersebut.
Video yang terindikasi pelanggaran kampanye tersebut, diawali oleh hadirnya sosok Calon Wakil Bupati Lebak dan Ketua Tim pemenangan dari salah satu Paslon, Amir Hamzah dan Nabil Jayabaya, pada gelaran Pesta Rakyat Desa Kaduagung Timur yang bertempat di Plaza Lebak, Sabtu 31 Agustus 2024.
Dalam video yang menampilkan Nabil Jayabaya berpidato, dirinya menyapa akrab pengunjung, menanyakan “Siapa Bupati Lebak dan siapa wakilnya” berulang-ulang, hal ini yang diduga pasangan tersebut Curi Star Kampanye, karena jadwal belum ditentukan oleh KPU.
Tentu hal ini mengundang kontroversi dari berbagai kalangan, salah satunya Ormas Badak Banten (BB) Kabupaten Lebak, sebagai organisasi yang selalu mengedepankan kepentingan masyarakat Kabupaten Lebak pada umumnya.
H. Rukmanul Hatta, Sekretaris Daerah Ormas Badak Banten adanya kegiatan Kampanye yang dinilai terlalu dini. Ditemui di sekretarian Badak Banten, Kamis 05-september-2024.
“Kalau menurut saya, kampanye yang dilakukan pihak Hasbi masih terlalu dini lah, kan belum ditentukan sama KPU,”ujarnya.
Dirinya juga mempertanyakan terkait fungsi Panwaslu, yang hingga detik ini diduga masih belum melakukan tindakan apapun terkait pelanggaran tersebut.
“lni yang saya ga paham, kenapa Bawaslu belum ada tindakan, terus apa kerja panwaslu, yang tegas dong,”tandas Rukmanul, raut kesal.
Lanjut,”Kami selaku Organisasi yang mengedepankan kepentingan masyarakat banyak, mendesak Bawaslu untuk menindak tegas setiap pelanggaran, tanpa tebang pilih.”ucapnya.
Rukmanul berharap semua tim pemenangan maupun sosok calon kepala daerah, agar jangan berkoar sebelum masa kampanye ditentukan.
“Dan saya berharap agar semua yang terlibat dalam tim pemenangan maupun para calon kepala daerah, tahan dulu lah, jangan berkoar-koar dulu, demi menjaga kondusifitas agar tidak memperkeruh suasana politik,”tutupnya.
Jurnalis | M.Juhri