POLISI NEWS | JEMBER. Dewan Kesenian Jember berubah menjadi Dewan Kebudayaan Jember (DKJ) merupakan wujud implementasi dari Undang-Undang Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, lahir dalam rangka melindungi, memanfaatkan, dan mengembangkan kebudayaan Indonesia. Ini juga bagian semangat baru dengan kepedulian Bupati Jember, Hendy Siswanto, terhadap Kebudayaan.
DKJ melaksanakan Rapat Pleno Konsolidasi Dewan Kesenian Jember di Aula KPKRI Jember, Senin (5/4/2021). Seluruh Koordinator di 31 kecamatan dan beberapa komunitas seni dan budayawan hadir.
Dalam forum rapat secara kekeluargaan gaya seniman disepakati aklamasi bahwa, Dewan Kesenian Jember berubah menjadi Dewan Kebudayaan Jember. Kedua, juga disepakati Ketua DKJ (Dewan Kebudayaan Jember) dijabat oleh DR Eko Suwargono, M. Hum, yang sebelumnya sebagai Ketua Dewan Kesenian Jember. Eko dinilai oleh hadirin memiliki komitmen tinggi di dunia kesenian dan kebudayaan Jember.
Kepada Wartawan, Eko Suwargono mengatakan, latar belakang berubahnya wadah bagi seniman dan budayawan Jember itu. “Agar kita bisa merespon amanat undang-undang tentang kemajuan kebudayaan no.5/2017, ” kata Eko usai rapat.
Dengan demikian, lanjut Eko, semua kegiatan berkesenian dan lainnya punya dasar yang jelas. “ Dewan Kebudayaan juga bisa mencakup persoalan-persoalan kebudayaan yang berkembang di masyarakat,” ungkap pria paruh baya itu.
Di dalamnya ada 10 obyek kemajuan kebudayaan antara lain, tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat dan olahraga tradisional.
Eko menandaskan bahwa tujuan perubahan itu untuk memajukan kebudayaan di Jember.
Rencana jangka pendek, DKJ yang baru itu akan menginventarisir obyek kemajuan kebudayaan yang ada di Jember. “Kemudian kita tentukan teknis atau metode pengembangannya,” ungkapnya. Tentu akan dikonsolidasi dengan semua pihak.
“Menengah dan jangka panjang, kita akan eksekusi dengan kegiatan-kegiatan besar maupun kecil,” Eko menjawab dengan semangat.
Ia berharap Pemerintah Daerah bisa mengakomodir, memahami dan mendampingi DKJ yang baru ini. “ Semoga Pemkab bisa mendukung program-program dewan kebudayaan Jember nantinya,”harap Eko dan juga para budayawan Jember.
Dibagian lain, pengamat seni dan budaya lokal, Andre Suswanto, mengatakan, perubahan tersebut didasari semangat di mana kebudayaan dapat menjadi salah satu pintu untuk pemulihan ekonomi.
“Dewan Kebudayaan Jember adalah wadah yang lebih Universal karena bisa menjadi aspirasi bagi semua element kebudayaan di Jember,” ungkap mantan Jurnalis itu.
Ia menjelaskan, kebudayaan lebih universal karena di dalamnya bisa mengakomodir segala bentuk budaya seperti antara lain, Peninggalan Sejarah atau situs kebudayaan, Kehidupan Masyarakat Adat, Bahasa asli daerah, Olahraga Rakyat, Kehidupan Adat dan lain-lain.
Andre membayangkan kebudayaan Jember akan maju hingga ke level dunia. Harapannya bukan mustahil tetapi akan terwujud jika insan seni dan budayawan Jember bersatu menggagas ide besar itu.
Tim Liputan Nasional | Sigit /Mulyadi