POLISI NEWS | LEBAK. Pajak Kendaraan Mobil mewah merek Lexsus yang disinyalir milik JB mantan orang nomor satu di Kabupaten Lebak telat bayar pajak selama tiga tahun lima bulan dengan jumlah keseluruhan hutang pajak sebesar Rp.90.618.000, (Sembilan puluh juta enam ratus delapan belas ribu rupiah).
Informasi tersebut berawal dari sosok aktivis Ade Surnaga selaku Ketua LSM GMBI Distrik Lebak, yang sedang gencar melakukan kontroling terhadap pemerintahan di Kabupaten Lebak, mengingat banyaknya informasi yang mengarah kepada penyimpangan-penyimpangan, terlebih banyak dugaan korupsi anggaran pemerintah.
“Dari sejumlah indikasi perbuatan melawan hukum yang saya temukan, salahsatunya data real terkait wajib pajak kendaraan mobil mewah yang disinyalir milik JB yang diketahui nunggak 3 tahun 5 bulan. Tentu saya sangat menyayangkan, sebagai sosok tokoh masyarakat yang seharusnya memberikan contoh yang baik, justru mengabaikan aturan pemerintah, “papar Naga.
Naga juga meminta agar Direktorat Perpajakan turun tangan cek semua pajak yang nunggak karena menganggap ini sudah merugikan Negara, jadi jangan tebang pilih dalam melaksanakan tugas.
“Dan saya meminta agar Direktorat Perpajakan turun langsung ke Lebak, cek semua data pajak yang nunggak terutama pajak kendaraan mobil mewah, jangan tebang pilih dalam melaksanakan tugas dong.”tandas.
Lanjut Naga,”Ini jelas sosok JB yang selalu mengaku paling benar, sekarang sudah terkuak kebobrokannya, kalau emang beliau punya itikad baik masa seorang JB gak mampu bayar pajak Sembilan puluh juta, kan berarti niat gak bayar,”tutupnya.
Di tempat terpisah, ditanya soal pajak yang nunggak, sosok aktivis pentolan Iman Sampoerna ini juga menyinggung soal pajak, bermaksud agar masyarakat di Kabupaten Lebak, taat membayar pajak, ini katanya.”Ya kalau menurut saya pajak memang wajib dibayar, karena itu sudah menjadi aturan yang tidak boleh dilanggar oleh siapapun.”ujarnya.
“Terus terkait pajak pak JB yang nunggak harus ditagih, jemput bola kalau dia gak koperatif, pak JB juga punya kewajiban bayar pajak bukan hanya masyarakat kecil saja.”tutup iman tegas.
Jurnalis | Dani Saeputra