POLISINEWS| SUBULUSSALAN. Himpunan Mahasiswa Perantauan Kota Sada Kata (HIMAPA-KOSAKA) merupakan organisasi mahasiswa Subulussalam yang berkuliah di Lhokseumawe dan Aceh-Utara, berdasarkan fakta lapangan bahwasannya minimnya lapangan pekerjaan di Subulussalam membuat keterpurukan bagi masyarakat.
16 tahun pasca berdirinya kota Subulussalam dengan cita-cita membangun peradaban baru untuk Subulussalam sejahtera.
Namun 3 tahun belakangan ini walikota Subulussalam terlihat acuh tak acuh dengan angka kemiskinan yang melonjak tinggi di kota Sada kata hal ini dibuktikan dari berbagai kalangan masyarakat yang tidak memiliki rumah layak huni dikarenakan kurangnya lapangan pekerjaan.
Jgelum lagi masalah perhatian pemerintah kota Subulussalam terhadap honor atau gaji baik itu perangkat desa, maupun pegawai rumah sakit.
Begitu juga dengan hutang Kota Subulussalam mencapai kurang lebih Dua Rsekarangatusan Miliyar ditambah lagi pinjaman dana PEN mencapai 108 meliyar.
Tentu ini akan menjadi tanggung jawab pj nanti nya maka dari itu sebelum jabatan walikota sekarang berakhir pemerintah daerah harus menyelesaikan persoalan itu.
HUT M. Rahmad Yombih selaku Demisioner Priode 2020-2022 Himpunan Mahasiswa Perantauan kota Sada Kata (HIMAPA-KOSAKA) Sekaligus ketua HUMAS HIMAPA-KOSAKA Priode 2023-2024 mengajak seluruh rekan rekan mahasiswa baik di luar daerah maupun dalam daerah serta mengajak suluruh elemen masyarakat terskhususnya masyarakat kota Subulussalam agar membuka kesadaran terhadap kota tercinta dengan cara mendesak pemerintah daerah agar secepatnya mengatasi persoalan-persoalan yang kemudian besar harapan kami mahasiswa Lhokseumawe kepada pemerintah kota Subulussalam, Harus memberikan perhatian penuh terkait Gaji pegawai honorer yang tidak terbayar kan dalam beberapa bulan terakhir ini, terkhusus bapak walikota H. Affan Alfian Bintang SE. Dan wakilnya Drs. Salmaza MAP. Harus mengambil tindakan secepatnya.
Beberapa hari sebelumnya para honorer dan pegawai yang tak terbayarkan gajinya melakukan demo di depan kantor walikota namun diluar dugaan walikota tidak Hadir, ini menunjukkan bahwa ketidakpedulian seorang pemimpin daerah terhadap persoalan yang terjadi di Tanoh Metuah Subulussalam, saya pastikan Para pejuang Tanoh Metuah sangat kecewa dengan sikap pemerintah daerah sekarang.
Jurnalis | Humas HIMAPA-KOSAKA