POLISI NEWS | JEMBER. Pemerintah memberikan bantuan sosial (bansos) untuk mengurangi dampak COVID-19 pada ekonomi masyarakat rentan miskin seperti Kartu Keluarga Sejahtera atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) adalah bantuan sosial pangan yang disalurkan secara nontunai kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) 6/4/2021.
Sepertinya upaya pemerintah untuk menyalurkan bantuan sembako dari program BPNT diduga disalahgunakan oleh salah satu agen penyalur BPNT di Desa Sumberagung Kecamatan Sumber Baru Kebupaten Jember, pasalnya penyaluran paket sembako kepada KPM yang tidak sesuai anjuran Pemerintah, padahal sebelum proses penyaluran semua agen penyalur se Kecamatan Sumber baru sudah diberi arahan oleh pendamping Kecamatan.
Seperti penerima KPM atas inisial TH salah satu KPM BPNT di Dusun Banjarejo tengah Desa Sumberagung, Kecamatan Sumber Baru, ketika dikonfirmasi awak media di rumahnya mengaku diberi beras 75 kg, telur 8 biji , 1 kaleng minyak goreng, 1 kg gula pasir, satu bungkus mi instan. Tapi ironisnya lagi TH dikasih satu bungkus sabun cuci bubuk, yang memang sudah di siapkan oleh agen tempat, Namun YH malah gesek kartu BPNTnya, katanya kepada wartawan.
Tak hanya TH masih ada KPM lainya. Semisal IS warga Dusun Tambak Rejo Desa Sumberagung, Kecamatan Sumber Baru, Kebupaten Jember juga mendapatkan beras, beberapa gula pasir dan 1 kaleng minyak goreng dan Mi instan.
Padahal yang seharusnya yang terima warga dari agen adalah jenis makanan karbohidrat berupa beras atau bahan pangan lokal lain seperti jagung dan sagu. Jenis protein hewani berupa telur, ayam, dan ikan segar. Dan jenis protein nabati berupa kacang-kacangan, termasuk tempe dan tahu. Ditambah lagi sumber vitamin dan mineral berupa sayur mayur, dan buah-buahan.
Sementara itu Dwi Asto Adi selaku agen penyalur sembako BPNT di Dusun Banjarejo tengah RT 02 RW 013, desa Sumberagung, Kecamatan Sumber Baru saat dikonfirmasi oleh awak media melalui sambungan telepon seluler dengan nomor 085784xxx541 , ” ia mengaku jika KPM yang melakukan penggecekan ke agen miliknya mendapatkan beras 75 Kg , 1½ telur ayam dan kacang kacangan, lalu ia keburu mematikan ponselnya alasannya masih sibuk gesek , “katanya.
Syaiful Rijal pendamping BPNT kecamatan sumber baru saat dikonfirmasi oleh awak media melalui sambungan telepon seluler 085334xxx666 ia menegaskan bahwa sebelum disalurkan bantuan sembako semua agen yang ditunjuk oleh Bank Penyalur yang sebelum penyaluran diadakan brifing (rapat) di Kecamatan Sumber Baru, yang dihadiri oleh KPM nabati hewani, karbohidrat.
Syaiful Rijal akan mengambil langkah langkah jika memang ada agen yang tidak sesuai pedum dalam menyalurkan BPNT , jika hal itu terjadi kalau ada kendala seperti saya sebagai BPNT Kecamatan Sumber Baru akan melaporkan hal itu kepada Dinas Sosial selaku atasannya.
” Memang saya belum sempat cek langsung ke lapangan mas karena masih fokus ke proses penyaluran mas , insyaallah satu dua hari lagi saya bersama Pak Camat turun dengan adanya temuan seperti ini mas dan saya akan memberikan teguran kepada agen penyalur BPNT bahwa tidak sesuai dengan pedum, jika masih tetap saya akan laporkan langsung ke Dinas Sosial dan Bank Penyalur agar mesin EDC nya dicabut, bahkan sebelum penyaluran diadakan rapat bersama Muspika Kecamatan Sumber Baru, Kepala Desa se Kecamatan Sumber Baru dan Seluruh Agen yang intinya agar ada keseragaman dalam menyalurkan bantuan sembako tersebut,” ujar Syaiful Rijai.
Sementara itu Dwi Asto Adi selaku agen penyalur sembako BPNT di Dusun Banjarejo Tengah RT 02 RW 013 desa Sumberagung Kecamatan Sumber Baru saat dikonfirmasi oleh awak media melalui sambungan telepon seluler dengan nomor 085784xxx541, ” menyampaikan jika KPM yang menggecek ke dirinya mendapatkan beras 75 Kg , 1½ telur ayam dan kacang kacangan, lalu ia keburu mematikan ponselnya alasannya masih sibuk gese .
Tim Liputan Nasional | GTS/MLYD/MJT