POLISI NEWS | YOGYAKARTA. Ancaman penyalahgunaan dan peredaran narkoba kian nyata, terbukti dengan hasil pengungkapan kasus narkoba yang meningkat selama tahun 2020 lalu menunjukan angka sebanyak 33.371 kasus, kondisi ini diperburuk dengan beredarnya narkotika jenis baru atau New Psychoactive Substances sebanyak 83 jenis yang telah beredar baik di kota maupun di pedesaan di Indonesia. Hal ini menjadikan narkoba sebagai musuh kita bersama.
Dalam pelaksanaan program Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN RI mengadakan Rapat Kerja dalam rangka Sinergi Stakeholder pada kawasan rawan dan rentan narkoba di Provinsi D.I Yogyakarta, di Hotel Grand Mercure Selasa (30/0).
Dihadiri oleh para anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Prov. D.I Yogyakarta, BNNP, BNNK dan para pimpinan Perusahaan dan Dunia Usaha.
Melalui Rapat Kerja ini diharapkan meningkatkan sinergi dan komitmen yang kuat agar dapat memulihkan kawasan rawan dan rentan narkoba menjadi lebih aman dan produktif.
Deputi Pemberdayaan Masyarakat RI Drs. Anjar Dewanto, S.H., MBA., menyampaikan bahwa ” Peran Forkopimda dan para pemimpin dunia usaha agar membantu daerah atau kawasan rawan dan rentan narkoba untuk di jadikan kawasan yang produktif dan menaikan taraf perekonomian masyarakat dengan baik, sesuai dengan inpres No. 2 tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional P4GN. “
Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN RI menambahkan “BNN memberikan apresiasi kepada Forkopimda D.I Yogyakarta yang berhasil mencetak kelurahan bersih narkoba, salah satunya adalah kelurahan Bronto Kusuman. Dimana masyarakatnya sendiri telah berikrar sebagai daerah “Bersinar” (Bersih Narkoba). Ini menjadi semangat untuk BNN memberdayakan masyarakat Broto Kusuman dalam memberikan bimbingan life skill dan peluang dunia usaha.
Asisten PKR Sekda Kota YogyaKarta H. Sisruwadi, S.H., MKn., menyampaikan bahwa di setiap kawasan yang rawan dan rentan narkoba, pihaknya akan selalu berupaya dalam pengawasan. Upaya ini diwujudkan bersama instansi terkait untuk menekan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di daerahnya, salah satu contoh di wilayah Kota Yogyakarta angka penyalahgunaan maupun kasus narkoba hampir tidak ada, hal ini akan terus di jaga pihaknya agar tidak ada peningkatan kasus, dan selalu berkoordinasi dengan perangkat desa atau kelurahan setempat dalam upaya P4GN.
Sementara itu Kepala BNNP D.I Yogyakarta Drs. Nanang Hadiyanto memaparkan pentingnya sinergi dan komitmen dan kesamaan persepsi sesuai dengan tugas dan pokok dan fungsi masing-masing, ini sangat diperlukan yogyakarta yang merupakan kawasan Budaya, destinasi wisata dan juga daerah tujuan pendidikan. untuk itu kita harus bersama sama membentengi masyarakat agar terhindar dari penyalahgunaan dan peredaran narkoba. (YAN/MYD)
Tim Liputan Nasional | Biro Humas dan Protokol BNN RI